Ikuti @TKD_AntasariBJM

Berita Terbaru

Atraksi Taekwondo di INVENT


UKM Taekwondo merupakan sebuah UKM  beladiri di UIN antasari Banjarmasin. Akan tetapi mengenai atraksi sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari acara dies natalis UKM UKM lain, PBAK, hingga latihan gabungan antar beladiri, Tkd Antasari selalu diundang untuk menampilkan atraksi yang menghibur.
                Baru-baru ini Tkd antasari diundang untuk menghadiri atraksi di acara Internasional Evant (INVENT) yang diadakan oleh HMJ Pendidikan Bahasa Inggris UIN Antasari. Acara ini merupakan salah satu acara terbesar yang diadakan tiap tahunnya oleh HMJ PBI UIN Antasari. Untuk tahun ini diadakan di Auditurium Mastur Jahri UIN Antasari. Disana serangkaian lomba dan bazaar juga diadakan.
                Dalam atraksi kali ini Tkd Antasari sedikit banyaknya berbeda dengan biasanya. Mengingat bahwa beberapa anggota  sedang mengikuti KKN keluar daerah. Untuk menutupi hal ini dilibatkan juga anggota baru dan tentu saja senioran UKM BD Tkd untuk meramaikan atraksi. Hasilnya pun tidak mengecawakan, atraksi yang dibawakan Tkd Antasari masih menyita perhatian dan mengundan decak kagum penonton.
                Atraksi yang ditampilkan mulai dari menendang target oleh semua anggota atraksi Tks Antasari, dengan berbagai gaya tendangan. Sampai disini  penonton sudah dibuat kagu dengan atraksi yang dibawakan tim atraksi Tkd Antasari. Lebih lagi beberapa penonton yang tersenyum kecut saat gagal menirukan.
                Kemudian dilanjutkan oleh pomsae yang dibawakan oleh sabeum dan beberapa taekwondoin lain. Tentu saja atraksi yang ditampilkan tampak selaras dan harmoni. Ditambah lagi iringan musik yang menggetar lembut dan anggun yang membawa penonton ke suasana khidmat dan kagum.
                Penampilan selanjutnya tak kalah menarik, kyukpa. Yang tadinya penonton dibawa ke suasana tenang, kali ini justru sebaliknya. Penonton disuguhi penampilan berapi-api tim kyukpa yang memecahkan papan dengan berbagai gaya tengangan. Semangat dan teriakan penonton tentu saja pecah. Lebih-lebih ketika giliran beberapa tendangan hanya dengan satu lompatan dan memecahkan semua papan. Gemuruh teriakan penonton tidak terbendung seakan  menembus semua ruang kelas seUIN.
                Kemudian penampilan terakhir yaitu dance, tak hanya beladirid, dance juga ditampilkan oleh tim atraksi Tkd Antasari. Hal ini menjadi daya tarik luar biasa bagi penonton mahasiswa UIN, terlebih perempuan. Berbagai lagu diputar dan beragam gaya dance telah dibawakan. Pada puncaknya bahkan penonton ikut masuk dan menari memenuhi lapangan audit. Belum lagi sorotan kamera yang tidak ada habis-habisnya ditengah puncak keramaian ini.
Bravo, UKM-BD Taekwondo UIN Antasari!

Leave a Comment Read More

ACTION (Academy Taekwondo of Antasari) 2018

Kegiatan ACTION 2018 kali ini dilaksankan pada tanggal :
Indoor 13-14 Oktober
Outdoor 19-21 Oktober
untuk lokasinya pada saat indoor masih di area kampus, sedangkan untuk outdoornya bertempat di Buper Ufo Taman Hijau Daun Desa Padang Panjang Karang Intan.







Selamat Berproses Sanak di UKM BD Taekwondo UIN Antasari Banjarmasin 💗
Leave a Comment Read More

Pro Kontra Aturan Penilaian Gerakan Poomsae




Terkait dengan perkembangan taekwondo poomsae itu, Pro kontra mengenai aturan dan nilai gerakan poomsae juga kerap diperdebatkan oleh para praktisi taekwondo. Beberapa praktisi mengemukakan bahwa, hal tersebut terjadi karena gerakan poomsae banyak mengalami perubahan. Sementara para praktisi lainnya menyatakan bahwa sejak dulu sebenarnya gerakan poomsae tidak pernah berubah. Yang terjadi adalah gerakan poomsae terus mengalami dinamika dari unsur keindahanannya.
Disatu sisi, walaupun referensi mengenai aturan penilaian gerakan tersebut mengacu kepada standarisasi yang telah ditetapkan oleh World Taekwondo Federation (WTF), namun pada kenyataannya para praktisi taekwondo cenderung menilai bahwa selama ini penilaian teknis gerakan poomsae tetap saja dipengaruhi oleh subyektifitas para wasit.
Menyangkut sistem penilaian waktu misalnya, salah satu praktisi taekwondo Indonesia, Novarli Sirajudin mengemukakan bahwa di dalam Poomsae terdapat gerakan khusus yang dilakukan secara perlahan. Misalnya : Aturan waktu lima detik. Penilaian mengenai waktu lima detik ini menurutnya berlaku untuk gerakan taeguk 6, yaitu Naranhi Seogi Are Hecho Makki, taeguk 7 yaitu Moa Seogi Bojumok, Koryo, yaitu Naranhi Seogi Tongmilgi Junbi, Keumgang untuk gerakan Naranhi Seogi Are Hecho Makki,  Pyongwon untuk gerakan Naranhi Seogi Sonnal Are Hecho Makki,  Sipjin untuk gerakan Dwitkubi Pyonsenkut Eopo Jirugi, Apkubi Bawi Milgi, Junchum Seogi Sonnal Are Hecho Makki dan Chonkwon untuk gerakan Moa Seogi Nalgaepyogi, Dwitkubi Sonnal Waesantul Makki, Beom Seogi Tessan Milgi  serta Ilyeo untuk gerakan Dwitkubi Keumgang Makki.
Kemudian, untuk peraturan dan penilaian Waktu delapan detik, Novarli menjelaskan  penilaian tersebut berlaku untuk gerakan  taeguk 8 yaitu Apkubi Dangkyo Teok Jirugi, Koryo untuk gerakan Moa Seogi Mejumok Are Pyojok Chigi, Keumgang untuk gerakan Hakdari Seogi Keumgang Makki, Jitae untuk gerakan Apkubi Elgul Makki – Momtong Baro Jirugi, Dwitkubi Momtong Bakkat Makki, Apkubi Elgul Makki, Chonkwon untuk gerakan Apkubi dari posisi Sonnal Bituromakki lalu pergelangan tangan diputar selanjutnya maju kaki belakang Apkubi dan melakukan Momtong Baro Jirugi serta Ilyeo untuk gerakan Wasentol Makki Yeop Chagi.
Menurut Novarli, beberapa hal yang ia kemukakan dalam hal aturan penilaian terkait ketentuan waktu dalam gerakan poomsae tersebut, secara empiris didasarkan atas pengamatannya pada saat kejuaraan dunia poomsae di Bali beberapa waktu lalu. Ia menegaskan, ternyata banyak sekali perubahan mendasar dalam gerakan-gerakan tersebut. Misalnya : lintasan tangkisan momtong harus melawati Injung (antara bibir dan hidung), pergerakan tangan selalu ada unsur putaran (Twist), awal tangkisan momtong tidak boleh melebih bahu, An Makki sejajar dengan bagian tengah tubuh, Bakkat Makki harus sampai garis badan bagian luar, An/Bakkat Makki membentuk sudut 90-120 derajat, tidak ada perubahan tinggi badan, yang ada adalah perubahan kuda-kuda yang sama, kecuali ada tendangan. Misalkan taeguk 5 Ap Kubi An Makki – Apchagi – Apkubi Jumjumok Elgol Apchigi – Momtong An Makki.
Terlepas ada atau tidaknya perubahan dalam gerakan poomsae tersebut, kondisi ini memang bisa membingungkan sebagian para praktisi taekwondo di daerah. Wari Agusta, misalnya, pelatih di Wariors Taekwondo Team ini menyarankan, agar tidak membingungkan para pelatih/praktisi taekwondo, sebaiknya dilakukan diklat khusus poomsae, yang kemudian dibakukan. Dalam diklat tersebut juga dilatih oleh pelatih yang berkompeten untuk menghasilkan referensi atas gerakan-gerakan poomsae yang benar. Menurutnya hal ini sangat penting agar para pelatih, khususnya di daerah tidak salah dalam menerapkan gerakan-gerakan poomsae.
Dilain pihak menurut salah seorang praktisi taekwondo, Ade Muhammad Sujud, sebenarnya tidak ada yang berubah dalam gerakan-gerakan poomsae. ”Dari dulu gerakan poomsae ya itu-itu saja. Intinya Style. ” Tegasnya.
Ade menjelaskan, sebenarnya tidak ada itu yang namanya “perubahan”.
Poomsae sejak dulu ya begitu-begitu  saja, hanya tinggal “selera wasit” saja yang berubah. Hal tersebut didasarkan atas pengalamannya sejak mengikuti kejurnas poomsae tahun 2009 hingga sekarang.
Misalnya dari yang dikatakan gerakan “patah-patah” (sebenarnya tidak patah), lalu “mengalir lambat”, kemudian “mengalir cepat”lalu kembali lagi ke gerakan awal “seperti patah-patah tapi mengalir”.
Artinya, menurut Ade kita tidak bisa bilang yang tendangannya melewati kepala adalah “salah”.
Ia mengambil contoh, misalnya jika ada seleksi/battle yang di adakan KTA, maka style yang dipakai adalah tendangan semaksimal mungkin. Tetapi jika turun di kejuaraan dunia, misalnya, semua cari aman. Dari pada jatuh dan kena pengurangan, lebih baik menendang tidak terlalu tinggi tapi steady/ tidak kehilangan balance. Dan masih banyak lagi yang menurutnya, gerakan poomsae identik dengan style. Dalam konteks ini, Ade mengingatkan sekaligus menyarankan agar para pelatih mempelajari semua berbagai macam style yang ada dan dipraktekkan.
Sementara itu, praktisi taekwondo lainnya, Florian Arizona menambahkan, dalam kompetisi Poomsae, kesalahan dalam mempresentasikan interval satu teknik tertentu bisa mengakibatkan sang atlet kena potongan 0,3 dalam kategori akurasi jika selisih waktunya terpaut 3 detik dari yang seharusnya karena termasuk kesalahan besar dan akan dikenakan potongan 0,3 jika sang atlet melakukan tangkisan/ pukulan/ tendangan kesasaran yang salah. Misalnya, jika seharusnya sasaran teknik tersebut adalah Olgul namun sang atlet mempresentasikannya momtong maka pengurangan akan diberikan oleh juri.
Dijelaskan Florian, peraturan pertandingan sendiri ada beberapa yang berubah dan disesuaikan sesuai perkembangan di dunia dan organisasi Taekwondo, seperti terakhir yang ia ketahui saat ada penggantian kepala wasit Poomsae WTF yang diikuti dengan adanya beberapa perubahan dalam ketentuan kompetisi Poomsae pula.
Namun demikian hal-hal teknis mengenai gerakan poomsae tersebut menurut Ade Muhammad Sujud ujung-ujungnya adalah bagaimana wasit melihat keindahan gerakan poomsae.
”Poomsae itu keindahan, dan keindahan itu tergantung yang melihatnya. tetap saja unsur subjektivitasnya tinggi sekali.” Ujarnya.
Jadi jika bicara poomsae, menurut Ade, maka subjektivitas yang berlaku,Aturan pembatasan seperti apapun kakunya, Lagi-lagi pada akhirnya adalah keindahan. Jadi menurutnya, point-nya adalah “enak dilihat atau tidak”Seleranya apa dan bagaimana dari para wasit ? Jika wasitnya bilang “tidak indah” ya kalah. Beda dengan kyorugi, semua orang dalam satu ruangan bisa sepakat sebuah tendangan bernilai atau tidak cukup dengan melihat dan mendengar impact benturan dari tendangannya terhadap lawan si atlet, sementara poomsae kan bukan telinga, tapi mata.
Terlepas dari pro kontra mengenai teknis gerakan poomsae, keindahan Poomsae memang bisa tergantung dari persepsi masing-masing orang yang melihatnya, dan Poomsae itu sebenarnya sifatnya personal dan masing-masing orang akan memiliki style Poomsaenya masing-masing saat mempresentasikan Poomsaenya, tergantung pengalaman dan motivasinya berlatih selama ini.
Sebab, banyak aturan-aturan dan pakem dalam melakukan Poomsae yang sifatnya ketat karena mengandung intisari dan fungsi aplikatif pembelaan diri dari tiap Poom dalam Poomsae. Sebagai contoh, secara teknis banyak praktisi yang mempertanyakan dan memusingkan dimana letak posisi kepalan, berapa sudut tekukan dengkul, berapa derajat posisi telapak kaki, berapa derajat posisi pinggul dan dimana proporsi berat badan ditempatkan.
Sebenarnya dua-duanya baik perwasitan Kyorugi maupun Poomsae bisa dipelajari karena sudah ada aturan kompetisinya (competition rules). Namun, karena aturan kompetisi sering mengalami perkembangan dan penyesuaian, maka baik wasit, pelatih maupun atletnya perlu juga untuk update tekniknya menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan aturan kompetisi terbaru jika ingin menang dalam pertandingan.
Problemnya adalah akses informasi dan kesempatan untuk mempelajari competition rules-nya yang masih sangat kurang. untuk mengatasi hal tersebut, idealnya saat technical meeting tata cara penilaian dan aturan kompetisinya harus dibahas tuntas untuk fairness,
Lebih baik lagi jika diadakan diklat/ seminar/ latihan rutin secara berkala, sehingga nantinya pertandingan akan berjalan makin kompetitif dan prestasi nasional serta international bangsa ini akan bisa makin berkembang.
Leave a Comment Read More

Anniversary 15th UKM BD TKD UIN Antasari Banjarmasin



Ulang tahun UKM bela diri Taekwondo UIN Antasari  yang ke 15 jatuh pada tanggal 3 Maret 2018. Untuk merayakannya diadakan acara perayaan ulang tahun di bukit Kiram, Banjarbaru. Hal ini merupakan konsep baru perayaan ULTAH UKM BD Taekwondo. Karena tidak biasanya acara ultah UKM BD Taekwondo dirayakan di luar wilayah UIN Antasari.
Tepat pada tangggal 7 dan 8 April 2018 diadakan perayaan ulang tahun UKM BD TKD yang bertempat di bukit Kiram. Dengan acara mengusung konsep ultah dan latihan gabungan bersama UKM BD Taekwondo Poliban. Undangan ini disambut hangat oleh UKM BD Tkd Poliban yang mengirimkan 15 pengurusnya untuk berpartisipasi dalam memeriahkan acara ini.
Rangkaian acara pada hari Sabtu, 7 April 2018 pada pukul  8.30 WITA sampai pukul 9.30 WITA rombongan bersiap-siap untuk keberangkatan dan berkumpul di gedung SC (student center) UIN Antasari Banjarmasin. Setelah sedikit pengarahan dari panitia dan rombongan sudah terkumpul pada pukul 9.30 rombongan berangkat ke bukit Kiram, kemudian sampai pada pukul 12.00.
Sesampainya di sana rombongan langsung menempati villa dan pendopo yang telah disediakan panitia. Sembari panitia menyiapkan untuk acara makan siang, para rombongan menyiapkan bendera dan spanduk untuk menyatakan eksistensi acara. Setelah semua barang telah dibereskan kemudian dilanjutkan dengan acara makan siang bersama.
Acara makan siang ini bertempat di teras pendopo ditemani hembusan angin yang lembut serta pemandangan perbukitan yang memanjakan mata. Suasana ini menambah semarak kebersamaan kedua UKM Taekwondo ini. Makan bersama ini selesai pada pukul 14.30 dan dilanjutkan dengan sesi perkenalan masing-masing UKM.
Sesi perkenalan ini mencakup perkenalan sejarah UKM dan para founding fathernya serta dilanjutkan dengan perkenalan anggota yang berhadir dalam acara. Perkenalan pertama disampaikan oleh Yunda Ainor selaku ketua umum UKM BD Taekwondo saat ini. Beliau menyampaikan sejarah singkat serta latar belakang lahirnya UKM BD Taekwondo UIN Antasari Banjarmasin.
Berikutnya sejarah UKM BD Taekwondo Poliban disampaikan oleh ketua umum UKM Poliban serta kemudia disusul oleh perkenalan masing-masing anggota rombongan. Perkenalan ini berjalan santai dan disertai canda tawa yang mengiringi acara hingga pada 15.45 perkenalan selesai. Sembari menunggu panitia menyiapkan tempat untuk game, para peserta bersiap-siap berganti pakaian dan sholat bagi yang diwajibkan.
Acara berikutnya game, suasana hangat menyelimuti pendopo sore itu. Sehingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.45. Sebagian panitia dan rombongan sibuk menyiapkan untuk sholat berjamaah serta yang lain mandi dan bersiap-siap untuk sholat berjamaah. Seusai sholat, rombongan asyik dengan permainan kartu serta beberapa panitia menyiapkan untuk acara tiup lilin untuk menegaskan bahwa acara tersebut merupakan acara ultah.
Seusai sholat isya, rombongan yang terdiri dari pengurus UKM BD Taekwondo dari UIN dan Poliban, para sabeum-sabeum pelatih dari UIN dan Poliban, serta para senioran UKM BD TKD UIN telah berkumpul di teras villa. Acara pada malam itu merupakan syukuran yang berisi rangkaian acara sambutan dan ucapan terima kasih dari panitia pelaksana untuk kehadiran para undangan baik dari poliban maupun senioran. Berikut disusul oleh sambutan dari ketua umum UKM BD TKD Poliban serta yang terakhir yakni sambutan dari ketua umum UKM BD TKD UIN.
Sampai pada acara puncak pada malam itu dengan penyampaian harapan dan doa dari para senioran untuk UKM BD TKD UIN yang memasuki usia yang ke 15. Kemuadian dilanjutkan dengan acara potong kue serta makan bersama yang menyenangkan. Malam itu dipenuhi canda tawa dan keakraban yang begitu berkesan. Setelah acara makan-makan selesai rombongan bersiap-siap untuk tidur sementara sebagian yang lain tidak bisa berhenti mengobrol .
Keesokan harinya seusai sholat subuh rombongan manaiki puncak bukit Kiram untuk menikmati sekaligus mengabadikan pemandangan sunrise yang menakjubkan. Sebagian asyik berfoto-foto ria, yang lain mengobrol, dan yang lain merenung sambal menikamati keindahan alam yang memesona. Hingga tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul  7.00. Rombongan dengan berat hati turun dan kembali ke villa untuk bersiap-siap memulai latihan gabungan.
Latihan gabungan berjalan menyenangkan dan membuka wawasan karena dilatih bergiliran oleh sabeum dari masing-masing UKM BD, sehingga terjadi pertukaran ilmu yang begitu banyak. Bukan hanya latihan secara langsung, pelatih dari poliban juga memberikan teori-toeri terkait seni pomsae.
Selanjutnya kami bersiap-siap untuk acara atraksi  persembahan dari masing-masing UKM BD. Sehingga pada pukul 10.00 atraksi dimulai dengan penampilan drama fight dari UKM BD TKD Poliban. Disusul kemudian dengan rangkaian penampilan-penampilan dari UKM TKD UIN. Persembahan-persembahan dari masing-masing UKM sangat meriah dan memeriahkan acara pagi itu. Acara selesai pada pukul 11.00 dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Akhirnya pada pukul 11.30 sampailah pada acara terakhir, yakni acara penutupan. Acara ini diisi dengan penyampaian ucapan terima kasih dan permohonan maaf dari panitia. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan harapan dari UKM Poliban. Akhirnya kedua belah pihak setuju bahwa acara ini adalah awal dari terjalinnya persaudaraan antara dua UKM ini. Hal ini merupakan langkah awal bagi terjalinnya persaudaraan antara lebih banyak UKM TKD di seluruh Banjarmasin dan harapannya ke ranah yang lebih luas.
Leave a Comment Read More

○○○○○○WTF○○○○○○

○○○Induk kami○○○