Ikuti @TKD_AntasariBJM

Berita Terbaru

TIPS PRAKTIS MENGATASI MASALAH STAMINA PADA SAAT BERTANDING



 
Disetiap pertandingan, kita sering menyaksikan seorang atlet hanya bisa tampil maksimal di awal ronde, tetapi di ronde-ronde berikut, staminanya kedodoran. Akibatnya, walaupun atlet tersebut memiliki skill atau teknik yang baik, namun karena faktor stamina yang tidak mendukung, akhirnya ia menjadi hulan-bulanan lawannya.
Secara umum sebenarnya ada dua penyebab utama mengapa atlet bersmsalah pada staminanya. Pertama, karena masalah kurangnya latihan fisik, terutama latihan kardiovaskular. Kedua, masalah psikis, yakni emosi yang tidak dapat dikelola. Faktor emosi yang tak terkelola ini bisa dilihat ketika atlet tersebut bertanding, yaitu ia tampak panik, marah, tegang atau takut (takut gagal/takut malu, dll).
Dari dua masalah utama tersebut ada solusi praktis untuk para taekwondoin dalam mempersiapkan diri sebelum bertanding. Untuk masalah fisik, solusinya harus latihan kardiovaskular yang baik, misalnya: lari. Latihan lari yang dilakukan sebaiknya latihan sprint dengan interval, misalnya sprint 200 m dan interval istirahat 30-60 detik. Lakukan 3-4 kali ini akan mengkondisikan tubuh kita dalam suasana sparing/pertarungan yang eksplosiv. Selain lari, latihan yang paling bagus adalah skipping/lompat tali. Latihan ini sangat bagus untuk taekwondoin melatih kekuatan kaki dan koordinasi gerak.
Untuk masalah yang kedua, dapat dipecahkan dengan sering melakukan sparring tanpa memikirkan ‘ego’. Atlet yang takut/menghindari sparring, atau hanya mau sparring dengan lawan yang lebih mudah, biasanya tidak akan memiliki mental ‘juara’. Dalam latihan harus selalu mengingat: respek/hormati kawan berlatih dan lupakan ego. Kalah atau menang tidak penting, yang utama adalah memberikan yang terbaik dan mendapat pengalaman. Dengan semakin sering melakukan sparring, kita akan semakin terbiasa dalam situasi pertarungan sehingga pikiran kita tenang dan terkendali. Selain itu, yang amat penting saat sparring/tanding harus selalu menggunakan ‘pikiran’, kita harus bisa merencanakan serangan.
Pikiran juga mesti dilatih bagaimana mengatur tempo pertarungan. Saat ‘menyerang’ harus cepat dan keluarkan napas juga dnegan cepat (jangan menahan napas, ini akan membuat kita cepat lelah). Sedang saat lawan di luar jarak serang, tubuh harus rileks dan bernapaslah dengan panjang. Sekali lagi, perhatikan napas kita saat bertarung. Biasanya, karena terlalu tegang dan emosi, kita sering menahan napas. Hal ini akan segera membuat kita lelah karena asupan oksigen ke dalam tubuh berkurang.
Leave a Comment Read More

○○○○○○WTF○○○○○○

○○○Induk kami○○○